Prodi Gizi UAD menyelenggarakan Uji Kompetensi dengan metode OSCE pada tanggal 11-12 Juli 2024 sebagimana Surat rekomendasi dari AIPGI No.238/AIPGI/V/2024 tanggal 07 Mei 2024 tentang Himbauan Pelaksanaan Uji Kompetensi Metode secara Mandiri.
Tujuan OSCE ini untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan/ kompetensi mahasiswa gizi pada bidang klinis, komunitas, dan pangan. Sehingga, memiliki lebih siap dan percaya diri dalam bekerja secara mandiri atau di intansi.
Standar Teknis pelaksanaan OSCE Gizi terdiri dari 9 station, 9 penguji, dan 6 pasien standar. Kasus yang diujikan sesuai station mencakup kemampuan pengkajian gizi, diagnosis gizi, rencana intervensi, monev, komunikasi dan konseling, perilaku profesional, penyelenggaraan makan, perencanaan menu, pengolahan bahan makan, hygiene sanitasi, keamanan pangan, keselamatan kerja, dan pendokumentasian.
Secara lengkap dapat disimak pada video!
#OSCEGIZIUAD #GIZIUAD #weareuad
https://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/logo-gizi.png00Admin Gizihttps://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/logo-gizi.pngAdmin Gizi2024-08-12 21:37:152024-08-12 21:42:28Pelaksanaan OSCE GIZI UAD Batch I Juli 2024
Oleh: Agung Dwi Wahyu Widodo dan dan Rosyida Awalia Safitri
Perintah melaksanakan puasa ramadhan sebulan penuh merupakan kewajiban yang dijalankan oleh semua orang islam sejak 14 abad yang lalu. “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.’ QS Al-Baqarah ayat 183. Aspek ruhani dan batiniah telah banyak di bahas di berbagai kitab. Ceramah mengenai efek puasa secara ruhaniah pun telah sering kita dengar. Sering kita mendengar bahwa puasa memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Namun, sampai saat ini masih banyak orang yg tak paham, apa sesungguhnya efek puasa secara jasmani. Tulisan ini memuat efek puasa secara jasmani.
Pada tahun 2016, seorang Ilmuwan Jepang mendapatkan penghargaan prestisius di bidang kedokteran yaitu Nobel, atas penelitiannya sejak tahun 1980-an terkait fenomena pada tingkat sel yang disebut Autofagi. Prof Yoshinori Ohsumi, nama ilmuwan tersebut, pertama kali mengamati fenomena autofagi pada sel ragi. Sel ragi yang mengalami kekurangan energy dan nutrisi akan melakukan proses autofagi, yaitu mendaur ulang bahan-bahan di dalam sel untuk memenuhi kebutuhan hidupnya agar tetap survive dan eksis. Fenomena Autofagi ini juga diamati oleh Ohsumi pada sel mamalia termasuk manusia. Tampaknya Fenomena Autofagi inilah yang mampu menjawab rahasia puasa bagi tubuh kita. Autofagi adalah proses daur ulang komponen di dalam sel, dimana produk daur ulang akan di gunakan kembali untuk keberlangsungan hidup sel. Salah satu pemicu proses autofagi adalah Puasa (ramadhan), para ilmuwan membuktikan bahwa puasa 12 jam (biasa disebut sbg intermittent fasting) mampu memulai proses autofagi dalam tubuh. Setiap tahun, sel tubuh kita sudah bekerja keras, ada yang bertahan hidup ada yang mati. Mereka menyimpan hasil metabolism berupa sampah atau racun didalam sel, dan bila sampah atau racun menumpuk akan menyebabkan kematian sel. Terkadang penumpukan sampah di dalam sel tidak mampu untuk di buang. Autofagi akan membuang atau mendegradasi kotoran sampah hingga detoksifikasi racun di dalam sel. Akibatnya sel akan menjadi bersih dan tidak terbebani oleh sampah dan racun,sehingga mampu bekerja kembali dengan baik.
Rahasia Puasa pada masing-masing organ Tubuh Imam Ali ibn Abi Thalib, menyebutkan Puasa berarti jupa mempuasakan seluruh organ tubuh kita mulai mulut, otak, telinga, mata, saluran pencernaan, saluran nafas dan lain-lain. Statement itu dapat ditafsirkan dari sisi batin sebagai mulut tidak boleh bergunjing, ghibah dan berbohong atau lainnya. Tetapi pernyataan Imam Ali tersebut sudah dibuktikan oleh ribuan artikel para ilmuwan yang melihat langsung efek puasa pada organ atau masing-masing organ pada tubuh kita.
Puasa menyebabkan peningkatan imunitas tubuh kita, terutama terhadap infeksi tuberculosis dan streptococcus serta meredakan peradangan. Banyak penyakit ditandai dengan peradangan akan berkurang gejalanya bila dilakukan puasa. Puasa memperbaiki kualitas berpikir dari otak, karena sampah dan racun di bersihkan, mencegah penyakit penuaan di otak seperti stroke, demensia sampai Alzheimer. Puasa juga memperbaiki kualitas pembuluh darah dan jantung, memperbaiki otot jantung dan pembuluh darah serta melindungi dari penyakit jantung coroner. Puasa memperbaiki kualitas pernafasan, racun oleh rokok atau gas lain akan dibersihkan. Peradangan paru kan menurun dengan puasa. Puasa memperbaiki kelainan metabolism dalam tubuh, pada penderita diabetes dan kegemukan karena peradangan akan di turunkan dengan puasa. Puasa dapat menurunkan cadangan lemak pada semua organ tubuh, proses ini disebut Lipofagi.
https://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2023/05/manfaat-puasa-untuk-kesehatan-tubuh-dijelaskan-alquran-dan-sains.jpg419800Admin Gizihttps://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/logo-gizi.pngAdmin Gizi2023-05-02 04:41:222023-08-16 04:04:47Menguak Rahasia Puasa Ramadhan bagi Tubuh
Tubuh manusia terdiri dari air sebesar 50 – 75%, hal ini menyebabkan tubuh manusia bergantung pada keberadaan air untuk melakukan fungsi-fungsi pada organ vital manusia, seperti jantung, ginjal, otak dan paru. Air juga memiliki fungsi untuk menjaga kelembaban kulit, terutama di area mata, hidung dan mulut. Sistem pencernaan dan suhu tubuh manusia juga di atur oleh air. Selain itu, untuk menjaga tubuh dari serangan bakteri maupun virus, system kekebalan tubuh manusiapun membutuhkan air.
Peranan air yang begitu penting itu membuat tubuh kita tidak boleh sampai dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh manusia tidak memiliki cukup air untuk dapat melakukan fungsi optimal dari organ-organ vital. Penyebab dari dehidrasi adalah banyaknya air yang keluar dibanding dengan air yang kita minum. Pengeluaran air ini dipicu oleh kegiatan yang kita lakukan seperti berolahraga, berjalan, hingga buang air besar, factor lain seperti suhu udara yang tinggi atau terkena penyakit tertetntu seperti demam dengue, diare, muntah, dan luka bakar. Tanda – tanda dehidrasi adalah sebagai berikut:
Kulit kering, terutama pada bagian mata, hidung dan bibir. Cekung pada bagian mata
Pada bayi, ubun – ubun akan menjadi cekung.
Tenggorokan terasa kering, hingga panas.
Susah buang air besar (sembelit).
Mudah mengantuk dan sulit berkonsentrasi pada sesuatu.
Frekuensi buang air kecil (BAK) menurun, BAK ini normalnya adalah 4 – 7 kali dalam sehari (24 jam).
Warna urine semakin gelap dan keruh (lihat gambar 1 untuk indicator dehidrasi dari warna urine).
Sakit kepala (pusing) akibat dari otak yang kekurangan cairan dan akhirnya pingsan
https://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/09/WhatsApp-Image-2021-09-01-at-11.24.30.jpeg611519Admin Gizihttps://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/logo-gizi.pngAdmin Gizi2021-09-01 04:27:432022-12-08 04:53:32Bergandeng Tangan Melindungi Ibu Menyusui
Saat berpuasa, karena terbatasnya makanan yang dikonsumsi, tubuh melakukan penyesuaian dengan meminimalkan energi yang dikeluarkan dan menyimpan sebanyak mungkin cadangan energi saat makanan tersedia. Misalnya saat sahur dan buka. Hal ini dilakukan untuk memastikan tubuh memiliki cukup cadangan energi dan tetap dapat berfungsi secara normal selama kamu berpuasa, seperti bekerja, belajar, dan aktivitas-aktivitas lain.
Perubahan pola makan yang mendadak saat lebaran, menyebabkan tubuh belum terbiasa dengan pola baru, dan masih mengikuti pola penggunaan energi yang sama saat berpuasa. Makanan yang kamu konsumsi saat lebaran akan dianggap tubuh sebagai sumber cadangan energi dan sebagian besar akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk jaringan lemak. So, jangan kaget kalau saat lebaran makanmu tidak terkontrol, jarum timbanganmu akan segera geser ke kanan lagi!
Ingat juga bahwa menu lebaran biasanya didominasi oleh makanan manis dan berlemak/bersantan yang jelas tinggi kalori. Jadi jika ingin berat badanmu tetap stabil selepas lebaran, pastikan makan secukupnya, batasi konsumsi minuman dan makanan manis. Selain itu, perbanyak makan sayur, buah, serta air putih, dan tetap luangkan waktu untuk aktivitas fisik. Puasa sunnah syawal juga akan membantu tubuhmu untuk bisa lebih mudah beradaptasi dengan pola makan yang baru selepas ramadhan.
Semoga bermanfaat, stay safe and be healthy!
https://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/05/Puasa-turun-3-kilo..-Lebaran-naik-32-kilo.png10801080Admin Gizihttps://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/logo-gizi.pngAdmin Gizi2021-05-06 04:52:202022-12-08 05:00:07Puasa dan Perubahan Pola Makan
Rute penularan utama SARS-CoV-2 adalah terkena droplet dari penderita COVID-19 baik melalui hidung, mulut ataupun mata. Akhir-akhir ini Anda mungkin sudah banyak mendengar bahwa penggunaan masker dapat mengurangi resiko penularan tersebut. Banyak masyarakat yang masih meragukan hal tersebut dan mempertanyakan, “apakah masker efektif?”, “Kapan kami harus mengenakan masker?” dan masih banyak pertanyaan seputar masker yang dapat Anda temukan jawabannya dalam artikel ini.
Masker dibagi menjadi 2 jenis, yakni masker medis dan non-medis. Masker medis diperuntukkan untuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 dan pasien COVID-19. Jenis masker medis ada 2, yakni masker bedah dan masker N95. Masker medis hanya boleh digunakan sekali, setelah itu harus dibuang. Sementara masker non-medis merupakan masker yang digunakan oleh orang-orang sehat dan berbahan kain, sehingga memungkinkan untuk dipakai berulang kali. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Lian-Yu Lin masker berbahan katun 100% dengan 3 lapis memiliki efisiensi filtrasi terhadap partikel sebesar 86,4% sementara masker bedah 99,9%. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang siginifikan antara masker kain (katun 100%+3 lapis) dengan masker bedah.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan melesatnya teknologi, Pandangan manusia terhadap makanan tidak lagi hanya persoalan “kenyang” tetapi juga disertai pada sudut pandang seperti memiliki tampilan yang menarik, rasanya enak dan lezat, juga bermanfaat untuk tubuh. Sasyangnya, trend makanan siap saji sudah mulai banyak menarik perhatian diberbagai kalangan, khususnya remaja.
Tanpa disadari, dibalik rasanya yang lezat dan tampilannya yang mengguggah selera, makanan siap saji mengandung kalori tinggi yang berasal dari gula, kandungan garam, lemak jenuh, pengawet, serta zat tambahan makanan lainnya yang bila dikonsumsi sehari-hari meberikan dampak yang tidak baik dan efek yang buruk untuk tubuh kita. Penyakit tidak menular terkait gizi seperti obesitas, Diabetes Melitus, Hipertensi, dan bahkan Penyakit Jantung Koroner saat ini tidak hanya menyerang pada kaum tua, tapi juga sudah banyak ditemukan pada kaum remaja.
https://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/fd.jpg457620Admin Gizihttps://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/logo-gizi.pngAdmin Gizi2020-07-24 09:21:012022-12-08 05:00:22Siapa Bilang Makanan Sehat itu Tidak Enak
Pandemi Coronavirus 19 atau lebih dikenal dengan Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk diantaranya kesehatan anak. Meskipun data-data terkait virus tersebut menunjukkan bahwa kelompok yang paling berisiko terinfeksi penyakit ini adalah kelompok usia tua, namun kesehatan anak-anak juga menjadi salah satu aspek rentan akibat terganggunya kesejahteraan mereka yang terdampak perubahan kondisi sosial ekonomi keluarga selama pandemi1.
Disisi lain, usia Balita (Bawah Lima Tahun) merupakan usia yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, terutama bagi mereka yang masuk dalam usia 1000 hari pertama kehidupan (2 tahun pertama). Dalam periode ini, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi dan memantau tumbuh kembang mereka untuk memastikan indikator-indikator kesehatan anak terpenuhi dengan baik. Kemenkes RI, pada Hari Anak Nasional telah merilis artikel tentang ciri-ciri anak yang sehat diantaranya : 1) anak tumbuh sesuai usianya yang bisa diukur dengan indikator BB, TB, dan lingkar kepala dan lengan, 2) anak jarang sakit, cerita, aktif dan bermata cerah, 3) anak berkembang sesuai tahapan perkembangan usianya, dari sisi bahasa, kognitif, dan psikososial.
Mengingat pemenuhan gizi anak melalui pemberian makan merupakan aspek yang sangat menentukan kesehatan anak, WHO memberikan rekomendasi tentang standar emas makanan bayi & anak yaitu Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Air Susu Ibu (ASI) Esklusif, Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan melanjutkan menyusui hingga anak berusia minimal 2 tahun. Selain itu, pemantauan tumbuh kembang anak juga direkomendasikan dilakukan secara berkala atau di Indonesia lebih dikenal dengan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dilaksanakan setiap bulan sekali.
https://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/baby.png9491456Admin Gizihttps://gizi.uad.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/logo-gizi.pngAdmin Gizi2020-07-24 08:32:332022-12-08 05:00:29Memantau gizi anak selama masa pandemi COVID-19
“Let food be thy medicine and medicine be thy food”, kutipan ini dicetuskan oleh Hippocrates dan merupakan kutipan populer di kalangan para ahli gizi di Indonesia. Dari kutipan Hippocrates tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa makanan dapat menjadi obat bagi tubuh kita. Namun, dari makanan juga kita bisa mengalami sakit. Untuk itu, keseimbangan zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan perlu kita kontrol.
Diabetes Mellitus tipe 2 (DM tipe-2) merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan oleh loss control kita dalam makanan. Diet tinggi energi dan lemak merupakan faktor utama penyebab DM tipe-2. Di era pandemi CoViD-19 ini DM tipe-2 merupakan salah satu komorbid, selain TBC dan hipertensi, yang menyebabkan tingginya tingkat kematian akibat CoViD-19 di Indonesia. Lalu, bagaimana DM tipe-2 ini dapat memperparah penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 ini?
Universitas Ahmad Dahlan Jl. Kapas No.9, Semaki, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille : 0274-564604
Email : info[at]gizi.uad.ac.id