Dapatkah MASKER melindungi diri dari COVID-19 (SARS-Cov2)?
Penulis: Rosyida Awalia Safitri, S.Gz., M.Imun
Rute penularan utama SARS-CoV-2 adalah terkena droplet dari penderita COVID-19 baik melalui hidung, mulut ataupun mata. Akhir-akhir ini Anda mungkin sudah banyak mendengar bahwa penggunaan masker dapat mengurangi resiko penularan tersebut. Banyak masyarakat yang masih meragukan hal tersebut dan mempertanyakan, “apakah masker efektif?”, “Kapan kami harus mengenakan masker?” dan masih banyak pertanyaan seputar masker yang dapat Anda temukan jawabannya dalam artikel ini.
Masker dibagi menjadi 2 jenis, yakni masker medis dan non-medis. Masker medis diperuntukkan untuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 dan pasien COVID-19. Jenis masker medis ada 2, yakni masker bedah dan masker N95. Masker medis hanya boleh digunakan sekali, setelah itu harus dibuang. Sementara masker non-medis merupakan masker yang digunakan oleh orang-orang sehat dan berbahan kain, sehingga memungkinkan untuk dipakai berulang kali. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Lian-Yu Lin masker berbahan katun 100% dengan 3 lapis memiliki efisiensi filtrasi terhadap partikel sebesar 86,4% sementara masker bedah 99,9%. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang siginifikan antara masker kain (katun 100%+3 lapis) dengan masker bedah.